Pemakaian dan Penulisan Huruf dan Kata Sesuai EYD
A.
Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pada
tanggal 19 Agustus 1972 Presiden RI meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa
Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, tahun
1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan.
1.
Pemakaian
Huruf
·
Huruf Abjad
Abjad yang digunakan
dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf, berikut:
Huruf
|
Nama
|
|
Kapital
|
Kecil
|
|
A
|
a
|
a
|
B
|
b
|
be
|
C
|
c
|
ce
|
D
|
d
|
de
|
E
|
e
|
e
|
F
|
f
|
ef
|
G
|
g
|
ge
|
H
|
h
|
ha
|
I
|
i
|
i
|
J
|
j
|
je
|
K
|
k
|
ka
|
L
|
l
|
el
|
M
|
m
|
em
|
Huruf
|
Nama
|
|
Kapital
|
Kecil
|
|
N
|
n
|
en
|
O
|
o
|
o
|
P
|
p
|
pe
|
Q
|
q
|
ki
|
R
|
r
|
er
|
S
|
s
|
es
|
T
|
t
|
te
|
U
|
u
|
u
|
V
|
v
|
ve
|
W
|
w
|
we
|
X
|
x
|
eks
|
Y
|
y
|
ye
|
Z
|
z
|
zet
|
·
Huruf Vokal
Huruf vokal terdiri
dari 5 huruf, yaitu: a, e, i, o, dan u. tanda aksen é dapat digunakan pada
huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
·
Huruf Konsonan
Huruf konsonan terdiri
atas 21 huruf, yaitu: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x,
y, dan z.
1. Huruf
c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata.
2. Huruf
x tidak punya contoh di tengah kata.
3. Huruf
q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
·
Huruf Diftong
Huruf diftong terdiri
dari 3, yaitu au, ai, dan oi.
·
Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan
ada 4, yaitu kh, ng, ny, dan sy.
2.
Penulisan
Huruf
·
Huruf
Kapital
a)
Huruf
pertama kata pada awal kalimat.
b)
Huruf
pertama petikan langsung.
c)
Huruf
pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
d)
Huruf
pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
(tidak dipakai jika tidak diikuti nama orang).
e)
Huruf
pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, instansi, atau tempat yang
digunakan sebagai pengganti nama orang (tidak dipakai jika tidak diikuti nama
orang, instansi, atau tempat). Huruf pertama nama jabatan atau instansi yang
merujuk kepada bentuk lengkapnya.
f)
Huruf
pertama unsur-unsur nama orang (tidak dipakai pada de, van, der, von, da, bin,
atau binti). Huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama
jenis atau satuan ukuran (tidak dipakai untuk nama orang yang digunakan sebagai
nama jenis atau satuan ukuran).
g)
Huruf
pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa (tidak dipakai untuk nama bangsa,
suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan).
h)
Huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan unsur-unsur nama peristiwa
sejarah (tidak dipakai untuk peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai
nama).
i)
Huruf
pertama unsur-unsur nama diri geografi dan unsur-unsur nama geografi yang
diikuti nama diri geografi (tidak dipakai untuk unsur geografi yang tidak
diikuti oleh nama diri geografi dan nama diri geografi yang digunakan sebagai
penjelas nama jenis). Nama diri atau nama diri geografi jika kata yang
mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
j)
Huruf
pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan
untuk (tidak dipakai untuk kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi,
lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi).
k)
Huruf
pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga
resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
l)
Huruf
pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul
buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
m)
Huruf
pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan
nama diri.
n)
Huruf
pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan atau
pengacuan (tidak dipakai jika tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan).
o)
Huruf
pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
p)
Huruf
pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului
oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan
pernyataan lengkap itu.
·
Huruf
Miring
a)
Menuliskan
nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
b)
Menegaskan
atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata
c)
Menuliskan
kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia (dalam tulisan tangan atau
ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi)
Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia
Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia
·
Huruf Tebal
a)
Menuliskan
judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar
pustaka, indeks, dan lampiran
b)
Tidak
dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
c)
Menuliskan
lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan
polisemi dalam cetakan kamus
3. Penulisan
Kata
·
Kata
Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu
kesatuan.
·
Kata Turunan
a)
Ditulis
serangkai dengan kata dasarnya: dikelola, permainan
b)
Imbuhan
ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya, tapi
unsur gabungan kata ditulis terpisah jika hanya mendapat awalan atau akhiran: bertanggung
jawab, garis bawahi
c)
Imbuhan
dan unsur gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan akhiran
sekaligus: pertanggungjawaban
d)
Ditulis
serangkai jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi: adipati,
narapidana
e)
Diberi
tanda hubung jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah
huruf kapital: non-Indonesia
f)
Ditulis
terpisah jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata
yang bukan kata dasar: maha esa, maha pengasih
·
Bentuk
Ulang
Bentuk ulang ditulis lengkap dengan
tanda hubung: anak-anak, sayur-mayur.
·
Gabungan Kata
a)
Ditulis
terpisah antarunsurnya: duta besar, kambing hitam
b)
Dapat
ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang
bersangkutan untuk mencegah kesalahan pengertian: alat pandang-dengar, anak-istri
saya
c)
Ditulis
serangkai untuk 47 pengecualian: acapkali, adakalanya, akhirulkalam,
alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali,
bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra,
daripada, darmabakti, darmasiswa, dukacita, halalbihalal,
hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabasa,
kilometer, manakala, manasuka, mangkubumi, matahari,
olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna,
radioaktif, sastramarga, saputangan, saripati, sebagaimana,
sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita,
sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa, wasalam
·
Suku Kata (Pemenggalan Kata)
a)
Kata dasar
1.
Di
antara dua vokal berurutan di tengah kata (diftong tidak pernah diceraikan):
ma-in.
2.
Sebelum
huruf konsonan yang diapit dua vokal di tengah kata: ba-pak.
3.
Di
antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata: man-di.
4.
Di antara konsonan pertama dan kedua
pada tiga konsonan yang berurutan di tengah kata: ul-tra.
b)
Kata
berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhiran: me-rasa-kan.
c)
Gabungan
kata: Di antara unsur pembentuknya: bi-o-gra-fi
·
Kata
Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali daripada, kepada, kesampingkan, keluar, kemari, terkemuka
·
Partikel
a)
Partikel
-lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya: betulkah, bacalah
b)
Partikel
pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya: apa pun, satu
kali pun
c)
Partikel
pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya untuk adapun,
andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun,
kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,
walaupun
·
Singkatan dan Akronim
a)
Singkatan
nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda
titik: A.S. Kramawijaya, M.B.A.
b)
Singkatan
nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta
nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf
kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik: DPR, SMA
c)
Singkatan
umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik: dst.,
hlm.
d)
Singkatan
umum yang terdiri atas dua huruf diikuti tanda titik pada setiap huruf: a.n.,
s.d.
e)
Lambang
kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti
tanda titik: cm, Cu
f)
Akronim
nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital: ABRI, PASI
g)
Akronim
nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital: Akabri, Iwapi
h)
Akronim
yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil: pemilu,
tilang
·
Angka
dan Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan
lambing bilangan atau nomor yang lazimnya ditulis dengan angka Arab atau angka
Romawi.
1.
Fungsi
a)
menyatakan
(i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang,
dan (iv) kuantitas
b)
melambangkan
nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat
c)
menomori
bagian karangan dan ayat kitab suci
2.
Penulisan
a)
Lambang
bilangan utuh dan pecahan dengan huruf
b)
Lambang
bilangan tingkat
c)
Lambang
bilangan yang mendapat akhiran -an
d)
Ditulis
dengan huruf jika dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, kecuali jika
beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan
pemaparan
e)
Ditulis
dengan huruf jika terletak di awal kalimat. Jika perlu, susunan kalimat diubah
sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak
terdapat pada awal kalimat
f)
Dapat
dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca bagi bilangan utuh yang besar
g)
Tidak
perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam
dokumen resmi seperti akta dan kuitansi
h)
Jika
bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat
·
Kata Ganti
a)
Ku dan kau ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya: kusapa, kauberi
b)
Ku, mu, dan nya ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya: bukuku, miliknya
·
Kata
Sandang
Kata si dan sang ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya: sang
Kancil, si pengirim
SUMBER:
Arifin, E. Zainal & S. Amran
Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia
Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
http://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/EYD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar