BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha atau
kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud
mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.Sekolah sebagai lembaga
formal merupakan salah satu sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya
positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan
pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi
belajarnya.
Proses belajar yang terjadi pada
individu merupakan sesuatu yang penting. Melalui belajar, individu mengenal
lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Proses
belajar yang pertama dimulai dari lingkungan keluarga, karena keluarga
merupakan tempat pertama seseorang tumbuh dan berkembang. Perhatian yang diberikan orang tua akan
sangat berpengaruh dalam keberhasilan belajar peserta didik. Pembiasaan aktivitas
belajar di rumah dinilai sangat penting karena sebagian besar waktu peserta
didik dihabiskan dirumah.
Perhatian orang tua sangat diperlukan
sebagai penguatan dalam proses
pembelajaran. Perhatian ini bisa dilakukan dengan cara mendampingi peserta didik belajar, pemberlakuan jam belajar peserta didik dirumah, dan menanyakan peserta didik tentang kegiatan belajar
disekolah. Perhatian-perhatian seperti tersebut diatas akan sangat berkesan
pada peserta didik sehingga semangat peserta didik berprestasi lebih
tinggi. Apalagi terkait dengan pelajaran
matematika yang penerapannya lekat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
pembiasaan, peserta didik akan berlatih hingga secara tidak langsung ini akan
membantu meningkatkan prestasi.
Perhatian dapat dikategorikan sebagai
stimulus dari luar dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik, dan yang tak kalah pentingnya adalah stimulus
dari dalam peserta didik itu sendiri, yaitu motivasi peserta didik untuk
berprestasi. Motivasi berprestasi
merupakan dorongan yang ada dalam diri
peserta didik untuk membuat dirinya berprestasi.
Penjelasan di atas mengisyaratkan bahwa
perhatian orang tua dan motivasi berprestasi akan menentukan prestasi belajar
peserta didik, termasuk dalam mata pelajaran matematika karena matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang banyak ditakuti oleh peserta didik
dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi.
Dari latar belakang di atas, penulis
mengkat masalah tersebut dengan membuat makalah berjudul “Pengaruh Perhatian
Orang Tua dan
Motivasi Belajar Peserta didik Dalam Peningkatan Prestasi Peserta didik”.
1.2
Rumusan
Masalah
Masalah yang
dibahas pada makalah ini dapat dirumuskan menjadi:
1. Apakah
Motivasi belajar akan mempengaruhi nilai prestasi peserta didik?
2. Bagaimana
pengaruh perhatian orang tua terhadap peningkatan hasil prestasi peserta didik?
3. Apakah
keterkaitan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar pada peserta
didik?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan dari masalah
yang dibahas pada makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui apakah motivasi belajar akan mempengaruhi nilai prestasi peserta
didik
2. Untuk
mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap peningkatan hasil prestasi
peserta didik
3. Untuk
mengetahuiketerkaitan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar pada
peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Motivasi Belajar dan Pengaruhnya Tehadap Prestasi Peserta
Didik
Belajar adalah suatu proses kompleks
yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup. Dengan kata lain
belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri individu sebagai hasil dari
pengalaman itu. Belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik diharapkan
dapat mengembangkan prestasi belajar peserta didik tersebut, karena prestasi
merupakan tolak ukur pencapaian aspek-aspek yang bersifat kongnitif, afektif
dan psikomotorik.Ditinjau dari segi aspek perubahan yang ingin dicapai,
prestasi belajar setidaknya dapat dideskripsikan menjadi beberapa aspek
pengetahuanatau pemahaman, aspek keterampilan, aspek nilai dan aspek sikap.
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi antar
lingkungan, keluarga dan masyarakat.
Prestasi belajar
merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.
Seorang peserta didik yang prestasinya tinggi dapat dikatakan telah berhasil
dalam proses belajar. Namun untuk meraih prestasi yang tinggi diperlukan
pengorbanan dan kerja keras untuk mencapainya.
Prestasi belajar
adalah hasil belajar setelah mengikuti program pembelajaran yang dinyatakan
dengan skor atau nilai. Pengukuran akan pencapaian prestasi belajar peserta didik dalam pendidikan formal telah
ditetapkan dalam jangka waktu yang bersifat caturwulan dan sering disebut
dengan istilah ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS),
tetapi dalam prestasi belajar diharapkan adalah peningkatan yang dilakukan
dalam materi yang diajarkan.
Untuk mengetahui
prestasi belajar peserta didik perlu diadakan suatu evaluasi yang bertujuan
untuk mengetahui sejauh manakah proses belajar dan pembelajaran itu berlangsung
secara efektif. Efektifitas proses belajar tersebut akan tampak pada kemampuan
peserta didik menguasai materi pelajaran.
Oleh karena itu
agar dapat mengembangkan prestasi peserta didik diperlukan motivasi belajar.
Motivasi adalah dorongan awal seseorang untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan keinginannya. Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah,
semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi
mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Peserta didik
yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam belajarnya.
Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan
belajar. Istilah motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri manusia sebagai alasan atau sebab
untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar dalam dunia pendidikan motivasi dapat
dipandang sebagai suatu proses yang membawa peserta didik kearah pengalaman
belajar sehingga menimbulkan tenaga dan aktivitas peserta didik pada waktu
tertentu. Hal ini akan memudahkan tercapainya tujuan atau cita-cita. Sehingga
perlu adanya dorongan yang bersifat mengingatkan individu agar berbuat sesuatu
guna memenuhi kebutuhan yang dapat mengantarkan kearah tujuan tersebut.
Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang mempunyai peranan khusus dalam hal menumbuhkan
gairah, membuat hati merasa senang dan semangat untuk belajar. Peserta didik
yang memiliki motivasi tinggi akan mempunyai energi belajar, sedangkan peserta
didik yang tidak memiliki motivasi tinggi boleh jadi gagal dalam
belajar.Walaupun memiliki intelegensi yang cukup tinggi, hasil belajar itu
menjadi optimal kalau ada motivasi yang tepat dan mampu membangkitkan semangat
peserta didik untuk belajar.
Motivasi dapat
berupa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah
motivasi yang timbul dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari orang
lain,melainkan atas dasar kemauan diri sendiri sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah dorongan yang timbul sebagai
akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya stimulus atau
rangsangan, suruhan atau bahkan paksaan dari orang lain, sehingga dalam kondisi
demikian seseorang mau melakukan tindakan. Motivasi intrinsik biasanya lebih
bertahan lama dan efektif dibandingkan motivasi ekstrinsik.
Jika seseorang
telah termotivasi dalam melakukan suatu kegiatan seperti belajar, maka yang
bersangkutan akan terus memotivasi dirinya sampai kegiatan itu selesai.
Sebaliknya, jika seseorang sering tidak termotivasi, maka yang bersangkutan
tidak akan memiliki motivasi sampai kegiatan belajar yang dijalaninya selesai,
karena motivasi itu datangnya dari diri sendiri.
Dari uraian di atas
maka dapat dilihat bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap
prestasi belajar peserta didik, karena peserta didik yang memiliki motivasi
tinggi akan giat belajar untuk mencapai tujuannya yang ditunjukaan melalui
hasil prestasi belajar yang baik dan meningkat. Oleh karena itu ada hubungan
positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, sehingga apabila
motivasi belajarnya tinggi maka prestasi belajarnya akan meningkat sebaliknya
apabila motivasi belajar rendah maka prestasi belajarnya akan mengalami
penurunan.
2.2
Pengaruh
Perhatian Orang Tua Terhadap Peningkatan Hasil Prestasi Peserta Didik
Tugas dan peranan orang
tua terhadap anaknya ialah mengasuh,
membesarkan dan mengarahkannya menuju kepada kedewasaan serta menanamkan nilai
moral dan sosial yang berlaku di masyarakat. Di samping itu orang
tua juga harus mampu mengembangkan potensi anak, memberi teladan dan mampu
mengembangkan pertumbuhan kepribadian dengan penuh tanggungjawab dan penuh
kasih sayang. Secara sadar orang tua mengemban kewajiban untuk memelihara dan
membina anaknya sampai ia mampu berdiri sendiri (dewasa), baik secara fisik,
sosial, ekonomi, maupun moral serta keagamaannya.
Orang tua berperan menentukan hari depan anaknya. Secara
fisik supaya anak-anaknya bertumbuh sehat dengan postur tubuh yang lebih baik, maka
anak-anak harus diberi makanan yang bergizi dan seimbang. Secara mental supaya
anak-anak tumbuh cerdas dan cemerlang, maka selain kelengkapan gizi perlu juga
diberi motivasi belajar disertai sarana dan prasarana belajar yang memadai.
Sedangkan secara sosial supaya anak-anak dapat mengembangkan jiwa sosial dan
budi pekerti yang baik mereka harus diberi peluang untuk bergaul
mengaktualisasi diri, memupuk kepercayaan diri seluas-luasnya.
Orang tua adalah bagian dari keluarga, yang merupakan
tempat pendidikan dasar utama untuk dewasa anak, juga merupakan tempat anak
didik pertama kali menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tua atau dari
anggota keluarganya.
Orang tua bertanggungjawab untuk membina anak-anaknya dan
mensejahterakan kehidupan mereka. Adapun kesejahteraan anak itu meliputi segi
fisik (jasmani) dan mental (rohani). Dan tanggungjawab dalam segi mental
(rohani) ini merupakan masalah penting karena kualitas pribadi anak merupakan
dari hasil pembinaan mental rohaninya. Salah satu bagian dari tanggungjawab
pembinaan mental rohaninya. Di dalam lingkungan keluarga (informal) yang
berperan menjadi pendidik adalah orang tua dan cara orang dalam membimbing anak
belajar di rumah berbeda satu sama lain, karena tingkat pendidikan orang tua
yang berbeda, kemungkinan ilmu pengetahuan cara membimbing anak dalam belajar
belum dikuasai oleh semua orang tua, karena tidak semua orang tua mempunyai
tingkat pendidikan tinggi. Cara membimbing anak dalam belajar di rumah akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, sehingga anak di sekolah akan
mempunyai prestasi belajar yang berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh
anak dari orang tuanya.
Jika sejak kecil anak telah diberikan perhatian yang
cukup dari orang tuanya, biasanya anak akan memiliki motivasi yang kuat untuk
membahagiakan orang tua dengan memberikan prestasi yang baik. Meskipun orang
tua sibuk bekerja, tapi anak tetap memiliki motivasi karena anak percaya bahwa
sekalipun orang tua jarang berada di dekatnya, namun perhatian orang tua tidak
hilang.
Lingkungan rumah dan pendidikan orang tua yang diberikan
kepada anaknya dapat membentuk atau merusak masa depan anak. Jadi, motivasi dan
prestasi anak bergantung kepada seberapa besar peran orang tua dalam membantu,
mendukung, serta mengontrol anak dalam belajar matematika.
2.3
Keterkaitan
Antara Perhatian Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Peserta Didik
Motivasi adalah kesediaan untuk melakukan usaha dalam
mencapai tujuan tertentu, yang disebabkan oleh adanya kebutuhan tertentu atau
dorongan dan semangat untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi belajar
adalah kesediaan, dorongan, dan semangat untuk melakukan kegiatan belajar pada
berbagai tempat dan waktu yang ada. Motivasi belajar dapat dipengaruhi dari
diri sendiri (intrinsik), yang didasari oleh adanya kebutuhan untuk belajar,
dan dari luar diri sendiri (ekstrinsik) yaitu motivasi yang berasal dari
keluarga (terutama orang tua), sebagai lingkungan terdekat anak. Dukungan orang
tua adalah interaksi yang dikembangkan oleh orang tua yang dicirikan oleh perawatan,
kehangatan, persetujuan, dan berbagai perasaan positif orang tua terhadap anak.
Bentuk- bentuk dukungan sosial orang tua yaitu berupa
dukungan emosional berupa penghargaan, perhatian, cinta, kepercayaan dan
kesediaan untuk mendengarkan. Kemudian dukungan instrumental yaitu berupa
bantuan uang, kesempatan, dan modifikasi lingkungan. Selain itu juga ada
dukungan informatif yaitu berupa nasehat, arahan langsung, dan informasi. Serta
dukungan penilaian berupa penilaian positif terhadap anak.
Peran orang tua merupakan komponen penting dalam
pendidikan anak. Hal ini menuntut adanya kontak secara langsung yang dapat
diwujudkan dalam bentuk dukungan orang tua pada anaknya. Campur tangan orang
tua penting dalam mendidik anak karena pada usia sekolah pengaruh orang tua
terhadap anak masih cukup besar dibandingkan pada saat anak sudah lebih dewasa.
Antara motivasi berprestasi dan prestasi akademik mempunyai hubungan timbal
balik yang sangat erat. Anak-anak yang prestasinya rendah, kebanyakan kurang
mendapat dukungan dari orang tua padahal anak- anak tersebut bisa dikatakan
mampu dalam pelajarannya. Jadi dapat kita simpulkan, perhatian orang tua yang
baik dapat memacu anak atau dapat memotivasi anak untuk belajar lebih giat lagi
sehingga prestasi anak dapat meningkat.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
Penelitian ini
menggunakan metode penelitian wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Prisma Sanjaya pada hari Senin, 18 Mei
2015. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas X SMA Prisma Sanjaya. Pemilihan
subjek ini merupakan pilihan guru matematika berdasarkan tingkat kecerdasan
akademiknya. Pertama adalah siswa yang cerdas akademik, kedua adalah siswa yang
cerdas non akademik, dan yang ketiga adalah siswa yang acuh akan akademik dan
non akademiknya. Berikut merupakan daftar pertanyaan yang diajukan dalam proses
wawancara.
Pertanyaan :
1.
Menurut
anda, arti sekolah itu apa?
2. Dalam seminggu berapa hari untuk
sekolah?
3.
Berapa
jam belajar di sekolah?
4.
Pelajaran
apa yang anda sukai?
5.
Alasannya?
6.
Pelajaran
yang tidak di sukai?
7.
Apa
pandangan anda tentang matematika?
8.
Selesai
sekolah, apakah anda mengulang kembali pelajaran dirumah?
9.
Apakah
orang tua membimbing anda saat belajar dirumah?
10.
Apakah orang tua selalu menanyakan dan memeriksa hasil
ujian anda?
11.
Apakah orang tua memberi hukuman ketika nilai ujian anda
buruk?
12.
Apakah orang tua sering memotivasi anda dalam hal
pendidikan?
13.
Bagaimana hasil ujian matematika anda?
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Wawancara
Hasil penelitian tentang perhatian orang tua dan motivasi
belajar peserta didik dalam peningkatan prestasi peserta didik berdasarkan
wawancara adalah sebagai berikut:
1.
Nama: Rendi Irawan
Apakah
sekolah itu penting?
Penting, karena buat
menambah ilmu pengetahuan,bisa kumpul sama teman, bisa buat masa depan
Menurut
anda, arti sekolah itu apa?
Bisa nambah pengetahuan
dan pendidikan itu wajib untuk masa depan
Dalam
seminggu berapa hari untuk sekolah?
6 hari, dari
senin sampai sabtu
Berapa
jam belajar di sekolah?
Tergantung jadwal mata
pelajarannya, dan pulang tidak menentu di sesuaikan dengan mata pelajaran pada
hari itu
Pelajaran
apa yang anda sukai?
Matematika dan kimia
Alasannya?
Seru, suka berhitung
Pelajaran
yang tidak di sukai?
Tidak ada
Apa
pandangan anda tentang matematika?
Matematika itu ilmu
pasti, pokoknya seru deh
Selesai
sekolah, apakah anda mengulang kembali pelajaran dirumah?
Dipelajarin kalau di
kasih tugas, baru langsung di kerjain
Apakah
orang tua membimbing anda saat belajar dirumah?
Ortu memperhatikan
untuk belajar setiap habis maghrib
Apakah orang tua selalu menanyakan dan memeriksa hasil
ujian anda?
Terkadang
menanyakan tetapi tidak setiap hari
Apakah orang tua memberi hukuman ketika nilai ujian anda
buruk?
Iya,
hukumannya dengan cara HP disita sampai mendapat nilai bagus
Apakah orang tua sering memotivasi anda dalam hal
pendidikan?
Iya,
oragng tua sering memberi motivasi
Bagaimana hasil ujian matematika anda?
Cukup
memuaskan
2.
Nama: Dini
Apakah
sekolah itu penting?
Penting, karena buat
menambah ilmu pengetahuan,buat masa depan, menentukan sukses apa tidaknya.
Menurut
anda, arti sekolah itu apa?
Sekolah
itu rumah kedua, tempat belajar yang paling penting, tempat sosialisasi
Dalam
seminggu berapa hari untuk sekolah?
6 hari, dari
senin sampai sabtu
Berapa
jam belajar di sekolah?
Kira-kira
10 jam, tapi tergantung jadwal
mata pelajarannya, dan pulang tidak menentu di sesuaikan dengan mata pelajaran
pada hari itu
Pelajaran
apa yang anda sukai?
Seni
budaya
Alasannya?
Suka seni, mudah di mengerti
Pelajaran
yang tidak di sukai?
Fisika
Apa
pandangan anda tentang matematika?
Gampang-gampang
susah. Matematika itu ilmu
pasti.
Matematika penting untuk kehidupan.
Selesai
sekolah, apakah anda mengulang kembali pelajaran dirumah?
Dipelajarin kalau di
kasih tugas, baru langsung di kerjain
Apakah
orang tua membimbing anda saat belajar dirumah?
Ortu memperhatikan
untuk belajar setiap hari
Apakah orang tua selalu menanyakan dan memeriksa hasil
ujian anda?
Terkadang
menanyakan tetapi tidak setiap hari
Apakah orang tua memberi hukuman ketika nilai ujian anda
buruk?
Iya,
hukumannya uang jajan dipotong
Apakah orang tua sering memotivasi anda dalam hal
pendidikan?
Sering
Bagaimana hasil ujian matematika anda?
Lumayan
cukup memenuhi KKM
3.
Nama: Jeremi
Apakah
sekolah itu penting?
Penting, karena buat
menambah ilmu pengetahuan dan buat masa depan.
Menurut
anda, arti sekolah itu apa?
Bisa nambah pengetahuan
dan bisa
menambah teman
Dalam
seminggu berapa hari untuk sekolah?
6 hari, dari
senin sampai sabtu
Berapa
jam belajar di sekolah?
Tergantung jadwal mata
pelajarannya, dan pulang tidak menentu di sesuaikan dengan mata pelajaran pada
hari itu
Pelajaran
apa yang anda sukai?
Olahraga
dan fisika
Alasannya?
Karena olahraga bikin
sehat
Pelajaran
yang tidak di sukai?
Matematika
Apa
pandangan anda tentang matematika?
karena
menurut saya matematika pelajaran yang rumit
Selesai
sekolah, apakah anda mengulang kembali pelajaran dirumah?
Tidak
, kalau ada tugas saja
Apakah
orang tua membimbing anda saat belajar dirumah?
Iya,
kadang-kadang
Apakah orang tua selalu menanyakan dan memeriksa hasil
ujian anda?
Terkadang
menanyakan tetapi tidak setiap hari
Apakah orang tua memberi hukuman ketika nilai ujian anda
buruk?
Tidak,
hanya menasihati saja
Apakah orang tua sering memotivasi anda dalam hal
pendidikan?
Kadang-kadang
Bagaimana hasil ujian matematika anda?
Hasilnya
standar-standar saja
Kesimpulan hasil wawancara:
Sekolah merupakan
hal yang sangat penting apalagi untung masa depan. Dengan sekolah, anak
mendapatkan pelajaran dan pendidikan selain yang anak dapatkan di rumah. Di sekolah,
anak tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga menambah teman. Pendidikan
matematika yaitu ilmu pasti, yang selalu berhubungan dengan angka, yang digunakan
untuk kehidupan sehari-hari. Dikalangan pelajar, metematika adalah hal yang
sulit untuk dipelajari. Namun tidak
semua pelajar tidak menyukai atau membenci pelajaran matematika, ada juga anak
yang menyukai pelajaran matematika. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa
ternyata pengaruh orang tua sangatlah penting dalam prestasi anak. Karena,
dengan perhatian tersebut anak merasa termotivasi sehingga membuat semangat
belajar bertambah.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat penulis ambil dari penelitian yang telah penulis lakukan, bahwa
perhatian orang tua terhadap pembelajaran peserta didik di SMA Prisma Sanjaya
sangatlah penting. Sehingga hal ini menyebabkan peserta didik tidak mendapatkan
motivasi untuk belajar lebih giat lagi.
Untuk mengetahui
prestasi belajar peserta didik perlu diadakan suatu evaluasi yang bertujuan
untuk mengetahui sejauh manakah proses belajar dan pembelajaran itu berlangsung
secara efektif. Efektifitas proses belajar tersebut akan tampak pada kemampuan
peserta didik menguasai materi pelajaran.
Oleh karena itu
agar dapat mengembangkan prestasi peserta didik diperlukan motivasi belajar.
Motivasi adalah dorongan awal seseorang untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan keinginannya.
Jika seseorang
telah termotivasi dalam melakukan suatu kegiatan seperti belajar, maka yang
bersangkutan akan terus memotivasi dirinya sampai kegiatan itu selesai.
Sebaliknya, jika seseorang sering tidak termotivasi, maka yang bersangkutan
tidak akan memiliki motivasi sampai kegiatan belajar yang dijalaninya selesai.
Motivasi yang
paling utama bagi peserta didik adalah motivasi dari lingkungan keluarga,
karena di lingkungan keluarga itulah peserta didik berkembang dan lebih banyak
berinteraksi dibandi dengan faktor lainnya. Oleh karena itu, perhatian dari
keluarga sangat penting agar terciptanya motivasi belajar peserta didik, karena
semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka akan semakin tinggi kemandirian
belajar pada peserta didik dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orang
tua maka akan semakin rendah kemandirian belajar pada peserta didik.
.
5.2 Saran
Berdasarkan
kesimpulan yang ada, sebaiknya sebagai orang tua harus lebih memperhatikan
perkembangan peserta didik, karena orang tua merupakan sumber utama atau
motivasi utama dalam proses belajar peserta didik. Orang tua harus selalu
memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik sehingga
dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu juga, sebagai
orang tua sudah selayaknya memberikan pengaruh yang positif bagi peserta didik,
karena peserta didik akan cenderung memperhatikan dan cenderung mengikuti apa
yang orang tua lakukan. Bila kondisi di rumah tentram dan nyaman, maka peserta
didik pun akan senang untuk belajar, tetapi bila situasi di rumah tidak baik
atau situasi dirumah lebih sering negatif, otomatis proses belajar peserta
didik akan terganggu. Karena semakin tinggidukungan sosial orang tua, maka akan
semakin tinggi pula motivasi belajar peserta didik dan otomatis prestasi
belajar peserta didik akan meningkat pula.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Eprints.uny.ac.id/7363/1/p-7.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar