Minggu, 20 Desember 2015

Apa saja ragam dari bahasa baku?



RAGAM BAHASA BAKU

1.      Ragam Bahasa Baku dan Ragam Bahasa Tidak Baku
Bahasa baku adalah salah satu dari ragam bahasa yang ada di Indonesia. Ragam bahasa dimungkinkan karena adanya ragam wilayah pemakaian dan bermacam ragam penutur. Ragam bahasa baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakaiannya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam bahasa tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh cirri-ciri yang menyimpang dari norma ragam bahasa baku.

Sifat-sifat ragam bahasa baku :
a)      Kemantapan Dinamis
Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa. Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk mati.

b)      Cendekia
Ragam bahasa baku bersifat cendekia karena ragam bahasa baku dipakai pada tempat-tempat resmi. Pewujud ragam bahasa baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Ragam bahasa baku dapat dengan tepat memberikan gambaran apa yang ada dalam otak pembicara atau penulis. Selanjutnya, ragam bahasa baku dapat memberikan gambaran yang jelas dalam otak pendengar atau pembaca.

c)      Seragam
Proses pembakuan bahasa ialah proses penyeragaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah pencarian titik-titik keseragaman.
2.      Ragam Bahasa Baku Tulis dan Ragam Bahasa Baku Lisan
Ragam bahasa baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya. Pemerintah sekarang mendahulukan ragam bahasa baku tulis secara nasional. Usaha itu dilakukan dengan menerbitkan masalah ejaan bahasa Indonesia, yang tercantum dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Demikian pula pengadaan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, pengadaan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, merupakan pula usaha kea rah itu.
Sedangkan penilaian mengenai ragam bahasa baku lisan itu tergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan. Seseorang dapat dikatakan berbahasa lisan yang baku jika dalam pembicaraannya tidak terlalu menonjol pengaruh logat atau dialek daerahnya.
















SUMBER:
Arifin, E. Zainal & S. Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian). Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar