Senin, 07 Desember 2015

Kajian Ontologis Kota Cilegon

Cilegon Kota Baja

Kota Cilegon adalah salah satu Kota yang ada di Provinsi Banten. Kota Cilegon berasal dari kata CI atau CAI yang dalam bahasa sunda berarti air dan kata “LEGON” atau “MELEGON” yang artinya lengkungan. Cilegon juga dapat diartikan sebagai Rawa-rawa atau Kubangan. Hal ini dikarenakan, pada abad ke-16 kota Cilegon merupakan sebuah lahan kosong yang belum di diami siapapun yang di dalamnya banyak sekali terdapat rawa-rawa atau kubangan, Kemudian pada masa kerajaan Banten dibawah Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1672) dilakukan pembukaan lahan pertanian didaerah Serang dan Cilegon mnjadi area pesawahan dan pemukiman, sejak itu banyak pendatang yang menetap diperkampungan kecil Cilegon. Sehingga tidak heran apabila banyak sekali nama tempat di Kota Cilegon ini yang menggunakan nama kubang seperti kubang welingi, kubang lele, kubang lampit, kubang kutu, kubang laban, kubang lesung, Kkubang menyawak, dan lain sebagainya.
Tanpa kita sadari, ternyata Kota Cilegon ini pernah berdiri sebuah kerajaan yang sangat makmur, menurut sebuah literatur dari kerajaan China dan kerajaan India mengatakan jika sebelum letusan maha dasyat gunung Krakatau purba yang mengakibatkan terpisahnya pulau Jawa dan Sumatera pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama kerajaan LIGION yang dipmpin oleh raja yang bijak yang membuat rakyat sekitarnya merasakan kemamuran pada saat itu. Namun, kerajaan itu hilang seketika seiring meletusnya gunung Krakatau tersebut.
Kota Cilegon memiliki banyak sekali tempat wisata yang sudah terkenal didaerah lain seperti pantai carita, pantai anyer, pantai kelapa tujuh, dan masih banyak lagi. Selain memiliki tempat wisata berupa pantaiyang sangat indah, kota Cilegon juga dijuluki sebagai Kota Baja. Hal ini dikarenakan di Kota Cilegon terdapat banya sekali pabrik-pabrik industri yang hampir semuanya memproduksi baja.  Seperti Perusahaan milik Negara yakni Krakatau Stell dan masih banyak yang lainnya. Selain itu berdiri pula perusahan besar lainnya yakni Chandra Asri, Krakatau Posco, Indonesia Power dan lain-lain. Sehingga tidak heran apabila tingkat polusi di Kota Cilegon terbilang cukup tinggi karena polusi yang dihasilkan berasal dari banyaknya pabrik industri yang terdapat di Kota Cilegon ini. Bukan hanya masalah polusi udara yang tinggi, tempat wisata seperti pantai pun ikut terkena dampak dari berdirinya pabrik-pabrik industri tersebut seperti tercemarnya  pantai akibat limbah pabrik industri yang dibuang ke pantai yang mengandung zat-zat kimia berbahaya bagi manusia, selain itu akibat berdirinya pabrik-pabrik industri pantai terpaksa di tutup karena di alihfungsikan sebagi pabrik industri. 
Kota Cilegon juga memiliki pemeriintahan yang bijak, akan tetapi pemerintahan di Kota Cilegon masih di dominasi oleh pemerintahan yang berdasarkan generasi, artinya pemeriintahan di Kota Cilegon ialah pemerintahan yang terbilang pemerintahan yang masih menitik beratkan dominasi generasi ke generasi. Sehingga banyak masyarakat yang pro dan kontra akan hal ini. Pembangunan yang ada dikota Cilegon terbilang cukup pesat karena salah satu tujuan pemerintahan yang sekarang ini ialah pembangunan yang pesat terhadap Kota Cilegon ini.
Hingga saat ini kota Cilegon berusia masih sangat muda sehingga kota Cilegon masih perlu belajar dari kota-kota lainnya yang pembangunannya terbiiang pesat. Kota Cilegon juga memiliki pelabuhan antar pulau yang menghubungkan pulau jawa dan sumatera yakni pelabuhan merak. Pelabuhan merak ialah pelabuhan yang aktivitasnya terpantau sangat tinggi pada tiap harinya terlebih apabila musim mudik tiba, kemacetan yang terjadi dapat mencapai puluhan kilometer dari dan sebelum pelabuhan merak. Hal ini dikarenakan pelabuhan merak adalah pelabuhan yang strategis untuk melakukan penyebrangan dari pulau jawa ke pulau sumatera atau sebaliknya. Hal ini juga yang membuat banyaknya barang-barang atau yang lainnya yang dengan mudah diselundupkan melalui pelabuhan ini, peristiwa seperti ini tidak sedikit terjadi. Seperti yang beru-baru ini ditemukannya puluhan ton daging Celeng yang diselundupkan di pelabuhan merak. Hal ini tentu merasahkan warga sehingga perlu adanya pengawasan yang ketat dari lembaga keamanan khususnya Kota Cilegon.  Dan tidak lama lagi masyarakat kota Cilegon akan nelakukan pemilu untuk memilih Walikota dan Wakil Wali Kota, semoga dengan adanya pergantian pemerintahan di Kota Cilegon nanti akan menghasilkan Kota Cilegon lebih maju dan baik lagi sehingga masyarakat menjadi makmur dan sejahtera dibanding pada saat sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar