Senin, 21 Desember 2015

KAJIAN ETNOMATEMATIKA DI DESA KAMASAN, KEC. CINANGKA



KAJIAN ETNOMATEMATIKA DI DESA KAMASAN, KEC. CINANGKA
1.     Etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tertentu. Istilah etnomatematika berasal dari kata ethnomathematics, yang terbentuk dari kata ethno, mathema, dan tics. Awalan ethno mengacu pada kelompok kebudayaan yang  dapat dikenali, seperti perkumpulan suku di suatu negara dan kelas-kelas profesi di masyarakat, termasuk pula bahasa dan kebiasaan mereka sehari-hari. Kemudian, mathema disini berarti menjelaskan, mengerti, dan mengelola hal-hal nyata secara spesifik dengan menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mengurutkan, dan memodelkan suatu pola yang muncul pada suatu lingkungan. Akhiran tics mengandung arti seni dalam teknik.

2.      Etnomatematika sangat berpengaruh dalam pembelajaran matematika sekolah formal. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran matematika yang dilakukan saat ini terlalu teoritis, kurang kontekstual dan kurang bervariasi, sehingga mempengaruhi minat siswa untuk mempelajari matematika lebih lanjut lagi. Matematika di sekolah juga terlalu formal, sehingga matematika yang ditemukan anak dalam kehidupan sehari-hari sangat berbeda dengan apa yang ditemukan di sekolah. Oleh sebab itu, etnomatematika memberikan makna kontekstual yang diperlukan untuk banyak konsep matematika yang abstrak. Etnomatematika juga berpengaruh sebagai penghubung antara matematika dalam dunia sehari-hari yang berbasis pada budaya lokal dengan matematika sekolah.

3.      Di Desa Kamasan, Kec. Cinangka, Kab. Serang, Banten kami mengamati sebuah lokasi yaitu Makam Pahlawan Brigjen K.H. Syam’un.








Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, bentuk etnomatematika yang terlihat pada Makam Pahlawan Brigjen K.H. Syam’un yaitu bentuk makam dan dinding yang berdiri kokoh didepannya. Bentuk dari makam ini sendiri mengikuti etnik pada masanya. Tentu saja pembentukan makam ini menggunakan teknik matematis, yaitu dalam ukuran panjang, lebar, tinggi, luas, maupun ketebalannya. Pada dindingnya terdapat simbol dari TNI yang berbentuk 3 dimensi. Dapat dilihat pada gambar di atas, bahwa simbol yang tergambarkan pada dinding tersebut memiliki unsur transformasi geometri, diantaranya yaitu unsur refleksi (pencerminan). Dilihat dari simbol bintang, terdapat 2 simbol bintang yang sama besar, dapat dikatakan bahwa pengerjaannya pada dua sumbu sejajar, dan jaraknya adalah dua kali jarak kedua sumbu pencerminan. Begitu pula dengan simbol macan dan bunga. Jika dilihat, sebagian besar simbol mengalami pencerminan.

4.      Seperti yang dijelaskan pada jawaban nomor 3, tema dari bentuk etnomatematika yang kami amati adalah transformasi geometri. Karena unsur yang lebih menonjol pada objek tersebut adalah sisi transformasi geometrinya.

5.      Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah dengan pengamatan langsung, wawancara dengan tokoh masyarakat, dan melakukan pencarian melalui media internet. Yang lebih digunakan adalah pengamatan langsung, karena dengan kasat mata dapat terlihat jelas bentuk-bentuk yang terdapat pada makam tersebut mengandung unsur matematis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar