KAJIAN ETNOMATEMATIKA DI DESA KAMASAN, KEC. CINANGKA
1.
Etnomatematika
merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tertentu. Istilah
etnomatematika berasal dari kata ethnomathematics, yang terbentuk dari
kata ethno, mathema, dan tics. Awalan ethno mengacu
pada kelompok kebudayaan yang dapat dikenali, seperti perkumpulan suku di
suatu negara dan kelas-kelas profesi di masyarakat, termasuk pula bahasa dan
kebiasaan mereka sehari-hari. Kemudian, mathema disini berarti menjelaskan,
mengerti, dan mengelola hal-hal nyata secara spesifik dengan menghitung,
mengukur, mengklasifikasi, mengurutkan, dan memodelkan suatu pola yang muncul
pada suatu lingkungan. Akhiran tics mengandung arti seni dalam teknik.
2.
Etnomatematika sangat
berpengaruh dalam pembelajaran matematika sekolah formal. Hal ini dikarenakan
proses pembelajaran matematika yang dilakukan saat ini terlalu teoritis, kurang
kontekstual dan kurang bervariasi, sehingga mempengaruhi minat siswa untuk mempelajari
matematika lebih lanjut lagi. Matematika di sekolah juga terlalu formal,
sehingga matematika yang ditemukan anak dalam kehidupan sehari-hari sangat
berbeda dengan apa yang ditemukan di sekolah. Oleh sebab itu, etnomatematika
memberikan makna kontekstual yang diperlukan untuk banyak konsep matematika
yang abstrak. Etnomatematika juga berpengaruh sebagai penghubung antara
matematika dalam dunia sehari-hari yang berbasis pada budaya lokal dengan
matematika sekolah.
3.
Di Desa Kamasan,
Kec. Cinangka, Kab. Serang, Banten kami mengamati sebuah lokasi yaitu Makam
Pahlawan Brigjen K.H. Syam’un.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, bentuk
etnomatematika yang terlihat pada Makam Pahlawan Brigjen K.H. Syam’un yaitu
bentuk makam dan dinding yang berdiri kokoh didepannya. Bentuk dari makam ini
sendiri mengikuti etnik pada masanya. Tentu saja pembentukan makam ini menggunakan
teknik matematis, yaitu dalam ukuran panjang, lebar, tinggi, luas, maupun
ketebalannya. Pada dindingnya terdapat simbol dari TNI yang berbentuk 3
dimensi. Dapat dilihat pada gambar di atas, bahwa simbol yang tergambarkan pada
dinding tersebut memiliki unsur transformasi geometri, diantaranya yaitu unsur refleksi
(pencerminan). Dilihat dari simbol bintang, terdapat 2 simbol bintang yang sama
besar, dapat dikatakan bahwa pengerjaannya pada dua sumbu sejajar, dan jaraknya
adalah dua kali jarak kedua sumbu pencerminan. Begitu pula dengan simbol macan
dan bunga. Jika dilihat, sebagian besar simbol mengalami pencerminan.
4.
Seperti yang
dijelaskan pada jawaban nomor 3, tema dari bentuk etnomatematika yang kami
amati adalah transformasi geometri. Karena unsur yang lebih menonjol pada objek
tersebut adalah sisi transformasi geometrinya.
5.
Instrumen yang
digunakan dalam pengumpulan data ini adalah dengan pengamatan langsung,
wawancara dengan tokoh masyarakat, dan melakukan pencarian melalui media
internet. Yang lebih digunakan adalah pengamatan langsung, karena dengan kasat
mata dapat terlihat jelas bentuk-bentuk yang terdapat pada makam tersebut
mengandung unsur matematis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar