RELATIONSHIP MAINTENANCE PERSAHABATAN
JARAK JAUH BEDA ETNIS
Dinda
Nabila Hanifa, Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Abstrak
Relationship
Maintenance Persahabatan Jarak Jauh Beda Etnis
merupakan topik yang peneliti angkat sebagai judul jurnal. Persahabatan
jarak jauh ini melibatkan sepasang wanita dari dua etnis berbeda yakni dari
Tionghoa dan Jawa. Dalam penelitian ini juga memaparkan proses bagaimana
sepasang wanita ini menjadi sahabat sampai bagaimana mereka mempertahankan
persahabatan mereka yang terpisah oleh jarak, dimana JB tinggal di Jogja dan ER
tinggal di Cilegon. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis narasi kualitatif yang menggambarkan relationship
maintenance dari persahabatan jarak jauh sepasang wanita yang berbeda etnis
tersebut. Hasil temuan dari penelitian ini adalah untuk mempertahankan hubungan
persahabatan jarak jauh diperlukan komitmen, cara-cara dalam berkomunikasi dan
penggunaan media komunikasi yang dapat mendukung kegiatan komunikasi tersebut
guna mempertahankan hubungan persahabatan beda etnis ini.
Kata
Kunci: Relationship Maintenance, persahabatan,jarak
jauh, beda etnis.
Tinjauan
Pustaka
Fenomena komunikasi
yang terdapat pada penelitian ini adalah persahabatan sepasang wanita beda
etnis yang bernama JB dan ER. JB dan ER adalah seorang mahasiswi yang tinggal
di dua wilayah berbeda, dimana JB bertempat tinggal di Jogja dan ER bertempat
tinggal di Cilegon. Mereka telah menjalin persahabatan selama lima tahun.
Menurut
DeVito (2007) pengertian persahabatan:
Persahabatan adalah
hubungan interpersonal diantara dua individu yang saling tergantung, dimana
kedua individu saling produktif. Dengan kata lain hubungan persahabatan ini
tidak dapat dihancurkan oleh orang lain, sekali kehancuran itu datang, maka
hubungan tersebut tidak bisa lagi di kategorikan sebagai persahabatan.
Persahabatan juga
merupakan hubungan yang unik. Tidak seperti hubungan-hubungan yang lain,
persahabatan timbul karena adanya sifat kerelaan. “Persahabatan juga tidak
memiliki standar yang formal” (Wood, 2007).
“Persahabatan
seseorang dan bagaimana cara oranng tersebut memandang sebuah persahabatan
dipengaruhi oleh kebudayaan masing-masing dan juga jenis kelamin”
(DeVito, 2007). JB adalah warga keturunan Tionghoa yang berasal dari kota
Jogja, dalam diri JB telah ditanamkan nilai sejak kecil oleh ayah dan ibunya
untuk tidak bergaul dengan orang-orang yang bukan keturunan Tionghoa karena image
negatif perilaku mereka. Biasanya kalau JB berteman dengan kalangan non
Tionghoa, khususnya pada saat menginjak sekolah menengah pertama maka terdapat
komentar negatif dari keluarganya. Dari hal ini dapat diketahui bahwa JB tumbuh
dalam sebuah pola asuh keluarga yang menanamkan konsep pergaulan yang terbatas
hanya pada kalangan-kalangan tertentu saja. Sedangkan ER tumbuh dalam pola asuh
keluarga yang menjunjung tinggi kebebasan dalam pergaulan sehingga tidak
menjadi masalah bagi ER untuk bergaul dan bersahabat dengan siapa saja.
JB dan ER telah lima
tahun menjalin persahabatan sehingga sangat menarik untuk dilihat dari relationship
maintenancenya. Yang dimaksud dengan relationship maintenance disini
adalah sebuah usaha untuk tetap menjaga hubungan tetap dalam kondisi
yang spesifik. “Sebuah hubungan bukan hanya sekedar dipertahankan namun hal-hal
mendasar dalam hubungan tersebut tetap dipertahankan atau tetap ada” (Canary
& Dainton, 2003). Dalam hal ini yang dipertahankan adalah hubungan
persahabatan.
Dari uraian diatas maka
peneliti dapat menarik sebuah rumusan masalah bagaimana relationship
maintenance persahabatan jarak jauh sepasang wanita beda etnis.
Pembahasan
Komunikasi
Interpersonal
Menurut DeVito (2007)
pengertian tentang komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut:
Komunikasi
interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi diantara dua orang atau lebih
yang saling berhubungan , meliputi dyadic primacy (dua orang dalam
kepentingan yang terpusat), dyadic coalitions (grup-grup dari dua orang
bahkan dalam kelompok yang lebih besar), dyadic consciousness (dua
orang yang menyatakan bahwa mereka adalah sesama rekan).
Menurut DeVito (2007), komunikasi Interpersonal
menjadi sangat penting karena alasan-alasan sebagai berikut:
Komunikasi
Interpersonal sangat penting untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan
interpersonal. Sangat penting untuk kesuksesan professional dan kemajuan.
Tingkatan
Dalam Hubungan Interpersonal
Menurut DeVito (2007),
dalam sebuah hubungan interpersonal terdapat beberapa macam tingkatan.
Tingkatan-tingkatan tersebut dimulai dari contact, dimana dalam
tingkatan ini, terdapat beberapa macam persepsi kontak, seperti melihat,
mendengar dan membca sebuah pesan atau mengenali di awal keadaan seseorang
sehingga dalam tahap ini yang terbentuk adalah gambaran mental dan fisik
seperti jenis kelamin, usia, nilai, tinggi badan dan sebagainya. Tahapan
selanjutnya adalah involvement dimana dalam tahap ini, rasa kebersamaan
mulai berkembang. Di tahap ini kita akan mencoba dan berusaha untuk mengenal
lebih dalam tentang kepribadian seseorang.
Setelah mengenal lebih
dalam maka seseorang dapat masuk ke dalam tahao intimacy yang merupakan
tahap dimana kita berkomitmen terhadap diri sendiri dan orang lain
secara lebih jauh dan mempertahankan sebuah hubungan dimana di dalamnya
terdapat individu-individu yang menjadi sahabat, pacar ataupun rekan kita.
Selain itu, terdapat tahapan deteroriation, dalam tahap deteroriation
ini terdapat sebuah tanda dimana suatu ikatan hubungan menjadi lemah antara
sepasang sahabat atau sepasang kekasih. Setelah tu terdapat pula tahap repair,
yang tidak selalu dilakukan. Ada beberapa hubungan yang terhenti selama masa deteroriation
dan mencoba untuk memperbaiki hubungannya. Selain itu ada pula tahap
dissolution, merupakan tahap dimana ikatan antara individu menjadi rusak
Persahabatan
“Persahabatan adalah
hubungan interpersonal di antara dua orang individu yang saling bergantungan
satu sama lain dimana di dalamnya terdapat sikap yang saling produktif dan
ditandai dengan sikap positif yang saling memperhartikan” (DeVito, 2007)
Menurut DeVito (2007),
dalam hubungan ini terdapat nilai-nilai persahabatan yang meliputi utility,
affirmation, ego support, stimulations, dan security. DeVito juga
mengungkapkan bahwa dalam hubungan persahabatan terdapat peraturan-peraturan
untuk mempertahankan hubungan persahabatan. Peraturan-peraturan itu adalah
membela sahabat dalam kekurangan, membagikan berita dan perasaan mengenai
kesuksesan, saling mempercayai, menolong teman ketika mengalami kesusahan dan
menghargai privasi sahabat.
Relationship
Maintenance
Dalam hubungan jarak jauh relationship
maintenance sepasang sahabat menjadi bagian yang sangat penting untuk
diteliti. “Relationship maintenance adalah sebuah tindakan untuk
melanjutkan atau mempertahankan hubungan anda” (DeVito, 2007).
“Relationship
maintenance memiliki fungsi yakni untuk menjaga
hubungan tetap utuh dimana kemiripan dalam sebuah hubungan tetap dapat
dipertahankan dan mencegah terputusnya sebuah hubungan” (DeVito, 2007, p.240).
Dalam hal ini JB dan ER ingin tetap mempertahankan hubungannya sebagai sepasang
sahabat dan tidak ingin hubungannya terputus.
Komunikasi
Untuk Mempertahankan Hubungan
Menurut DeVito (2007)
komunikasi untuk mempertahankan hubungan, dapat dilakukan dengan cara be
nice, para peneliti menyebutnya sebagai perilaku prososial dimana anda
bersikap sopan, ceria dan ramah, menghindari untuk mengugat dan berkorban.
Selain itu communicate, kadang kala komunikasi hanya pembicaraan kecil
saja namun sering dipakai karena hal ini dapat memelihara hubungan. Be Open,
menggunakan diskusi secara langsung dan mendengarkan satu sama lain. Sesudah be
open maka give assurances, anda memberikan jaminan yang signifikan
dalam sebuah hubungan. Disamping itu terdapat share joint activities,
anda menghabiskan waktu bersama. Selain itu be positive, anda mencoba
membuat interaksi menjadi nyaman. Kemudian terdapat juga focus on improving
your self, yaitu meningkatkan diri untuk semakin lebih baik sangat penting
dilakukan dalam hubungan persahabatan.
Media
dan Teknologi Komunikasi
“Internet membuat kita
dapat berkomunikasi dan mempertahankan hubungan dengan orang-orang yang hidup
terpisah jarak dengan kita, baik mereka yang belum pernah kita temui secara
langsung, berpotensi untuk menjadikannya yang penting, bukan kontak, ataupun
jaringan dari orang ke orang”. (Gamble & Gamble, 2005, p.414).
Menurut
Gamble dan Gamble (2005), pengertian komunikasi online:
Komunikasi online khususnya pesan singkat
memfasilitasi perkembangan dan pertahanan sebuah hubungan. Orang-orang
cenderung menjadi lebih banyak berbicara saat menggunakan pesan singkat. Tidak
ada rasa malu dan kecanggungan. Daya tarik terbesar dari pesan singkat adalah
ketika para pengguna rentan mengungkapkan perasaan mereka daripada bertemu
secara langsung.
Pola
Hubungan Interaksi
Menurut Littlejohn
& Foss (2008), dalam pola hubungan interaksi terdapat sembilan tipe
pengontrolan pesan-pesan, yaitu competitive symmetry (one up/one up)
yaitu kedua individu sama-sama dominan dalam penyampaian pesan dan sama-sama
bisa saling mengisi. Selain itu complementarity (one down/one up) yaitu ketika
seseorang mengalami kesulitan maka seorang lainnya dapat memberikan
pertolongan. Disamping itu ada pula transisition (one across/one up) yaitu
ketika seseorang menawarkan sesuatu namun seorang lainnya menolak karena ia memiliki
cara sendiri. Ada juga complementarity (one up/one down) yaitu ketika
seseorang lebih dominan dalam memberikan argumen dan seorang lainnya hanya
menurutinya saja. Selain itu , submissive symmetry (one down/one down)
yaitu ketika kedua individu sama-sama sedang mengalami hal yang tidak menyenangkan
sehingga dalam menyampaikan pesanpun terlihat kedua individu sama-sama down.
Sesudah itu, transition (one across/one down) yaitu ketika seseorang
melemparkan sebuah argumentasi yang negatif atau tidak sesuai maka seorang
lainnya memberikan dukungan penuh terhadap argumentasi itu. Selain itu, transition
(one down/one across) yaitu ketika seseorang mengalami keadaan yang sulit
namun seorang lainnya tidak memberikan solusi atau hanya merespon secara datar.
Selanjutnnya terdapat pula neutralized symmetry (one across/one across) yaitu
ketika seseorang menyatakan sebuah usul atau pendapat maka seorang lainnya lagi
akan merespon dengan pesan yang mendukung.
Simpulan
Pada persahabatan
sepasang wanita beda etnis ini terdapat relationship maintenance yang
dibina, dimana di dalam relationship maintenance tersebut ada komunikasi
yang dilakukan satu sama lain. Agar komunikasi dalam relationship maintenance
tersebut dapat terjalin dengan baik, maka diperlukan pula media komunikasi
sebagai sarana yang memfasilitasi kegiatan komunikasi. Dengan adanya media
komunikasi tersebut, maka usaha untuk tetap mempertahankan hubungan
persahabatan ini dapat terus berlangsung.
Dalam mempertahankan
hubungan persahabatan ini agar tetap terjalin, ada cara-cara yang dilakukan
seperti tetap melakukan perbuatan baik kepada sahabat, saling memperhatikan,
saling memberikan dukungan, berkomunikasi secara jujur dan tetap membagikan
cerita-cerita yang bersifat intim dengan menggunakan komunikasi online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar